TEMPO.CO, Jember - Tembakau yang sering dianggap sebagai sebagai biang penyakit ternyata diklaim oleh sejumlah ilmuwan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Hal itu, misalnya, diungkapkan oleh Dr Ttot Sudargo, peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
"Tak banyak yang tahu jika tembakau mengandung banyak komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan,” ujar Toto dalam seminar bertajuk "Tembakau untuk Kehidupan" di Hotel Aston, Jember, Senin petang, 23 Desember 2013.
Menurut Toto, pada daun tembakau terdapat senyawa bioaktif seperti flavonoid dan fenol. Dua senyawa itu menjadi antioksidan yang dapat mencegah penyakit kanker, anti-karsinogen, anti-proliferasi, anti-flamasi, serta memberikan efek proteksi terhadap penyakit kardiovaskuler.
Selain itu, kata dia, di dalam daun tembakau juga terdapat vitamin C atau asam askorbat yang menjadi antioksidan dan dapat bereaksi dengan antiradikal bebas dengan cara memberikan efek proteksi sel.
Di dalam tembakau juga ada zinc (Zn) yang berguna dalam pembentukan struktur enzim dan protein yang bermanfaat bagi tubuh. "Selain itu, tembakau juga mengandung minyak astiri (essential oil) yang dapat digunakan sebagai antibakteri dan antiseptik," kata dia.
Profesor Subiyakto dari Balittas (Badan Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat) Malang mengatakan, tembakau memberikan banyak manfaat bagi kehidupan, terutama dari sisi ekonomi. Saat ini, kata dia, ada sekitar 6 juta penduduk Indonesia yang bergantung kepada industri tembakau. “Tembakau juga memberikan cukai yang tinggi bagi negara. Tahun 2012 saja sebanyak Rp 70 triliun," kata dia.
Saat ini, kata dia, pemerintah juga perlu mengambangkan program diversifikasi tembakau agar bisa memberikan banyak manfaat dalam berbagai produk. Pasalnya, tembakau juga bisa dijadikan bahan kimia dasar yang dapat digunakan untuk bahan pestisida, kosmetik, obat bius, industri farmasi, dan lain sebaginya. “Jadi, sego bebek (nasi bebek) malah lebih berbahaya bagi kesehatan dibandingkan tembakau jika sama-sama dikonsumsi secara berlebih," kata dia berkelakar.
Desak Nyoman Siksiawati, Kepala UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember, mengatakan seminar ini sengaja diadakan untuk memberikan informasi kepada publik agar tembakau tak hanya dilihat dari sisi negatifnya. “Masih banyak sisi positif dari tembakau,” ujar Desak.
Dia mengaku tidak ingin membuang energi dengan menanggapi berbagai kontroversi serta pandangan miring yang dialamatkan sejumlah pihak kepada komoditas tembakau. Tembakau, kata Desak, bukan hanya dijadikan rokok, namun juga bisa dijadikan berbagai produk yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Publik, khususnya petani tembakau, harus tahu bahwa masih banyak peluang dari komoditas tembakau. "Selain itu, kami juga ingin menjaga eksistensi tembakau sebagai bagian budaya masyarakat, seperti tulip di Belanda atau sakura di Jepang," kata dia.
Sumber: http://nasional.tempo.co/read/news/2013/12/23/173539731/peneliti-tembakau-baik-untuk-kesehatan
0 komentar:
Post a Comment