KH. Maimoen Zubair seolah tak pernah kehabisan kata-kata untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Pesan-pesannya begitu bijak, dalam dan menyentuh. Semua aspek kehidupan tak luput dari perhatiannya, mulai dari agama, sosial hingga politik. Kali ini Kyai sepuh yang akrab dipanggil mbah Maimoen itu menyampaikan pesan bijaknya tentang rokok.
Dengan bahasa jawa yang kental, pada suatu kesempatan Mbah Maimoen berpesan “kowe mandek rokok luweh apik timbang sholat sunnah nanging sek rokok an..”.
(kamu berhenti merokok lebih baik daripada istiqomah sholat sunnah tapi masih merokok).
Seperti maqolah seorang kiyai pekalongan:
لا خيرَ خيرٌ لا يدوم، ولا شرّ شرُّ لا يدوم. والشر لايدوم خيرٌ من خير لايدوم.
“tak ada kebaikan dalam kebaikan yg tidak continue, dan tdak bisa dikatakan buruk dalam keburukan yg tidak continue. keburukan yg tdak continue, lebih baik drpd kebaikan yg tidak continue”.
Suatu ketika KH. Abdul Hamid ingin sowan kepada Habib Jakfar bin Syaikhon As seggaf pasuruan yg menjadi guru beliau. tetapi mbah Hamid menunggu lama sekali dan tidak kunjung di temui. kemudian Habib Jakfar berkata kpd slah satu khodimnya” aku tdak mau menemui karena bau rokok”. akhirnya mbah Hamid seketika menuju masjid dan ber iqrar dihadapan Alloh untuk meninggalkan rokok seketika itu. stlah itu beliau kmbali menuju ndalem sang Habib, tak sampai didepan pintu, mbah Hamid sudah di “papak” didepan pintu rumah Habib Jakfar. sjak itu mbah Hamid brhenti merokok. hingga beliau menjadi Waliyyulloh dan mendapat derajat yg tinggi di sisi Alloh SWT.
Dikutip dari muslimoderat.com
Diceritakan kembali oleh Muhammad Nabiel Mustofa
0 komentar:
Post a Comment